Ekopol dalam pandangan Karl Marx
Friedrich Engels
![]() |
Karl Marx |
Dalam buku 1, Bab 8. bahwa suatu bagian dari kapital konstan mempertahankan bentuk guna tertentu yang dengannya ia memasuki proses produksi, di atas dan terhadap produk-produk yang telah ia bantu bentuk. Ia berlanjut melaksanakan fungsi-fungsi yang sama selama suatu periode lebih pendek atau lebih panjang, dalam suatu rentetan proses kerja yang berulang-ulang. Contoh-contoh mengenai ini adalah gedung-gedung pabrik, mesin-mesin dsb. singkatnya, segala sesuatu yang kita kumpulkan dengan julukan alat-alat kerja. Bagian dari kapital konstan ini menyerahkan nilai pada produk sebanding dengan nilai-tukar yang hilang bersama nilai pakainya. Sejauh mana nilai suatu alat produksi seperti itu diserahkan atau dipindahkan pada produk yang ia ikut bentuk ditentukan oleh suatu lerhitungan rata-rata; ia diukur dengan durasi rata-rata dari fungsinya, dari waktu ia memasuki proses produksi sebagai alat-alat produksi hingga waktu ia sepenuhnya dipakai, mati, dan harus digantikan atau direproduksi dengan suatu barang baru dari jenis yang sama. Keistimewaan bagian dari kapital konstan ini, alat-alat kerja dalam arti seketatnya, adalah: Sebagian dari kapital itu telah dikeluarkan di muka dalam suatu bentuk kapital konstan, yaitu alat-alat produksi, yang kemudian berfungsi sebagai faktor-faktor proses kerja selama mereka mempertahankan bentuk kegunaan yang berdiri sendiri yang dengannya mereka memasukinya. Produk jadi itu, dan dengan demikian juga unsur-unsur dari pembentukannya, sejauh mereka ditransformasi menjadi produk, dikeluarkan dari proses produksi, dan beralih sebagai suatu komoditi dari lingkungan produksi ke dalam lingkungan sirkulasi. Alat-alat kerja, sebaliknya, tidak pernah meninggalkan lingkungan produksi begitu mereka telah masuk ke dalamnya. Fungsi mereka membatasi mereka secara ketat di dalamnya. Suatu bagian dari nilai kapital yang dikeluarkan di muka telah ditetapkan dalam bentuk ini, yang ditentukan oleh fungsi alat-alat kerja di dalam proses itu. Sebagai suatu alat fungsi-fungsi kerja dan telah dihabiskan, satu bagian dari nilainya beralih pada produk, sedang suatu bagian lain tetap terpancar dalam alat kerja dan karena itu di dalam proses produksi itu. Nilai yang ditetapkan dengan cara ini terus-menerus menurun, hingga alat kerja itu subur dan karena itu telah mendistribusikan nilainya, dalam suatu periode lebih lama atau periode lebih singkat, atas volume produk-produk yang telah ke luar dari serangkaian proses kerja yang diulangi secara terus-menerus selama suatu alat kerja tetap berdaya-hasil, dan belum harus digantikan dengan suatu barang baru dari jenis yang sama, ada nilai kapital konstan masih terpancang di dalamnya, sedangkan satu bagian lain yang aslinya terpancang di dalamnya beralih pada produk dan dengan demikian bersirkulasi sebagai suatu komponen dari persediaan komoditi. Semakin lama bertahannya alat-alat kerja dan semakin lambat ia mengaus, semakin lama pula nilai kapital konstan terpancang dalam bentuk kegunaan ini. Tetapi berapa pun derajat durabilitasnya, proporsi yang dengannya ia menyerahkan nilai selalu berada dalam rasio terbalik dengan keseluruhan durasi fungsinya. Jika dua buah mesin adalah dari nilai yang setara, tetapi sebuah darinya mengaus dalam lima tahun dan yang lainnya dalam sepuluh tahun, maka yang tersebut lebih dahulu menyerahkan nilai yang dua kali lebih banyak dalam ruang waktu yang sama seperti mesin yang kedua bagian dari nilai kapital yang terpancang dalam alat-alat kerja bersirkulasi, tepat seperti bagian-bagian yang lain. Seperti telah kita ketahui, keseluruhan nilai kapital ada dalam sirkulasi terus-menerus, dan dalam pengertian ini, karena itu, semua kapital adalah kapital yang bersirkulasi. Tetapi sirkulasi dari bagian dari kapital yang dibahas di sini adalah suatu sirkulasi yang istimewa. Pertama-tama, ia tidak bersirkulasi dan bentuk pakainya. Adalah lebih nilainya yang bersirkulasi, dan ini dilakukannya secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, dalam derajat-derajat yang dengannya ia dipindahkan pada produk yang bersirkulasi sebagai komoditas suatu bagian dari nilainya selalu tetap terpancang di dalamnya selama terus berfungsi, dan tetap berbeda dari komoditi yang telah ia membant memproduksi. Keistimewaan ini adalah yang memberikan pada bagian kapital konstan itu bentuk sebagai kapital tetap (fixed capital). komponen material lain dari kapital yang dikeluarkan di muka di dalam proses produksi, sebaliknya, merupakan berbeda dengannya- kapu sirkulasi atau kapital cair. Terdapat satu bagian berikutnya dari alat-alat produksi yaitu alat bantu yang dikonsumsi oleh alat-alat kerja yang sesungguhnya selagi mereka berfungsi, seperti batu-bara oleh mesin uap, atau yang hanya mendur kali itu, seperti gas untuk penerangan dsb.. yang juga tidak masuk ke produk di dalam bentuk material mereka. Hanya nilai mereka merupakan bagian dari nilai produk itu. Produk itu mengedarkan nilainya alam sirkulasinya sendiri, dan mereka dalam hal ini sama dengan kapital stap. Tetapi mereka seluruhnya dikonsumsi dalam setiap proses kerja yang mereka masuki, dan karena itu, dengan setiap proses kerja baru, mereka harus seluruhnya digantikan dengan barang-barang baru dari jenis yang Mereka tidak melestarikan bentuk kegunaan mereka yang bebas selagi mereka itu berfungsi. Maka juga tiada bagian dari nilai kapital tetap Terpancang dalam bentuk kegunaan mereka yang alami. Kenyataan bahwa bagian dari alat-alat bantu ini secara material tidak masuk dalam produk itu, tetapi memasuki nilai dari produk itu hanya menurut nilainya sendiri, dan kenyataan berkaitan bahwa fungsi dari bahan-bahan ini adalah terbatas di dalam lingkungan produksi, telah menyesatkan para ahli ekonomi seperti Ramsay (yang sekaligus mengacaukan kapital tetap dan kapital konstan) dalam memberlakukan pada kapital tetap dan kapital konstan itu kategori dari kapital tetap. Bagian dari alat-alat produksi yang secara material memasuki produk, yaitu bahan-bahan mentah, dsb., dengan begitu menerima, hingga satu batas tertentu, suatu bentuk yang dengannya ia kemudian dapat memasuki konsumsi individual sebagai suatu alat kenikmatan. Alat-alat kerja, yang adalah pembawa-pembawa material dari kapital tetap, dikonsumsi hanya secara produktif, dan tidak dapat memasuki konsumsi individual, karena mereka tidak memasuki produk atau nilai-pakai yang mereka bantu bentuk, tetapi lebih mempertahankan bentuk bebas mereka vis-à-vis dengannya hingga mereka sepenuhnya telah mengaus. Suatu pengecualian dalam bal ini adalah alat-alat transportasi. Hasil-kegunaan yang diproduksi alat-alat tratisportasi ini dalam fungsi produktif mereka, yaitu selama keberadaan mereka di lingkungan produksi. -perubahan lokasi- secara serempak memasuki konsumsi individual, misalnya dari orang yang melakukan jalanan. Yang tersebut terakhir itu membayar atas penggunaannya tepat ia membayar untuk pemakaian alat-alat konsumsi lainnya. Seperti Ketahui, perbedaan antara bahan mentah dan bahan bantu dapat menjadi seperti di dalam manufaktur barang-barang kimiawi, misalnya. Sama dengan perbedaan alat-alat kerja di satu pihak, dan alat-alat bantu dan bahan mentah di lain pihak. Dalam agricultur, misalnya, bahan-bahan yang ditambahkan untuk memperbaiki tanah, sebagian memasuki produk tanaman sebagai unsur-unsur formatif. Namun pengaruh mereka dirontand meliputi periode-periode yang cukup lama, misalnya empat hingga lima tahun. Satu bagian dari ini karena itu, memasuki produk secara material, dari dengan demikian seketika memindahkan nilainya kepadanya, sedang satu bagian lain tetap terpancang dalam bentuk kegunaannya yang lama sehingga nilainya juga tetap terpancang. Ia terus berada sebagai alat-alat produksi dan karena itu menerima bentuk dari kapital tetap. Seekor lembu sebagai seekor binatang penghela, adalah kapital tetap. Namun kalau ia dimakan, ia tidak lagi berfungsi sebagai suatu alat kerja atau pun sebagai kapital tetap Kualitas yang memberikan kepada satu bagian dari nilai kapital yang dikeluarkan untuk alat-alat produksi-sifat sebagai kapital tetap, terutama sekali terletak dalam cara nilai ini bersirkulasi. Kekhususan cara peredaran lahir dari cara tertentu yang dengannya alat-alat kerja itu mengalihkan nilainya pada produk, atau bertindak untuk membentuk nilai selama proses produksi itu. Ini pada gilirannya lahir dari cara istimewa yang dengannya alat-alat kerja itu berfungsi di dalam proses kerja itu. Kita mengetahui bahwa nilai-pakai yang sama yang lahir dari satu proses kerja dalam bentuk suatu produksi dapat memasuki suatu proses kerja lain sebagai alat-alat produksi. Hanya fungsi suatu produk sebagai suatu alat kerja di dalam proses produksi yang menjadikannya kapital tetap. Ia sama sekali bukan kapital tetap pada dirinya sendiri, tepat sebagaimana ia lahir dari suatu proses. Sebuah mesin yang merupakan produk dan dengan demikian komoditi dari seorang pembuat-mesin adalah bagian dari kapital komoditinya. Ia hanya menjadi kapital tetap dalam tangan pembelinya, si kapitalis yang mempekerjakannya secara produktif. Dengan mengasumsikan semua keadaan lainnya tetap sama (tidak berubah), derajat dari keterpancangan berkembang dengan durabilitas alat-alat kerja. Pada durabilitas ini bergantung ukuran dari perbedaan antara nila kapital yang terpancang dalam alat-alat kerja, dan bagian dari nilai ini yang diserahkan pada produk di dalam proses-proses kerja yang berulang-ulang Semakin lamban nilai ini diserahkan dan alat-alat kerja menyerahkan dengan setiap ulangan dari proses kerja yang sama-semakin besar kapital tetap terpancang, dan semakin besar perbedaan antara kapital digunakan dalam proses produksi itu dan kapital yang dikonsumsi dalamnya. Begitu perbedaan ini menghilang. Alat-alat kerja menghabiskan waktunya, dan kehilangan nilainya bersama dengan nilai menyerahkan nilai pada produk hanya hingga sejauh ia kehilangan nilainya bersama dengan nilai-pakainya, maka semakin lama ia bertahan didalam proses produksi, semakin panjang pula periode yang untuknya kapital konstan tetap terpancang di dalamnya. jika suatu alat produksi yang bukan suatu alat kerja di dalam arti yang sebenarnya (misalnya alat bantuan, bahan mentah, barang setengah jadi, dsb.) berprilaku sehubungan dengan caranya ia menyerahkan nilai dan karena itu pada cara sirkulasi nilainya secara sama seperti alat-alat kerja, maka ia adalah juga suatu pembawa material, suatu bentuk keberadaan, dari kapital tetap. Demikian halnya dengan perbaikan tanah yang sudah disebut dibuka, yang meletakkan ke dalamnya komponen-komponen kimiawi yang pengaruhnya meliputi berbagai periode produksi atau sejumlah tahun. Di sini, satu bagian dari nilai tetap berada di samping produk di dalam bentuknya yang independen, atau dalam bentuk kapital tetap, sedangkan sebagian lain dari nilai dialihkan pada produk itu dan karena itu bersirkulasi dengannya. Dalam suatu kasus seperti ini, tidak hanya satu bagian dari nilai dari kapital tetap yang memasuki produk, tetapi juga nilai-pakai, substansinya, yang di dalamnya bagian nilai ini berada. Di samping kesalahan mendasar mereka, kekacauan mereka mengenai kategori-kategori mengenai kapital tetap dan kapital yang beredar dengan kategori-kategori kapital konstan dan kapital variabel, kekacauan dalam pendemarkasian konsep-konsep yang dibuat oleh para ahli ekonomi sebelumnya terutama berdasarkan pada hal-hal berikut ini: Pertama, sifat-sifat tertentu yang mengkarakterisasi alat-alat kerja secara material telah dijadikan sifat-sifat langsung dari kapital tetap, misalnya, imobilisasi fisik, seperti tidak bergeraknya sebuah rumah. Tetapi selalu mudah untuk membuktikan bahwa lain-lain alat kerja, yang juga adalah kapital tetap seperti itu, kapal-kapal misalnya, mempunyai sifat yang sebaliknya, yaitu mobilitas fisik. secara bergantian, sifat ekonomi formal yang lahir dari sirkulasi nilai dikacaukan dengan suatu sifat kongkrit (dinglich): seakan-akan barang-barang, yang sama sekali tidak pernah kapital itu sendiri, sudah dapat pada dirinya sendiri dan karena sifatnya adalah kapital dalam suatu bentuk tertentu, tetap atau beredar. Kita mengetahui dalam Bab 7 Buku I bahwa alat-alat produksi dalam sesuatu proses kerja, tanpa menghiraukan kondisi-kondisi sosial di dalam mana ia dilakukan, dapat dibagi menjadi alat-alat Kerja dan obyek kerja. Namun, hanya di dalam cara produksi kapitalis, kedua-duanya menjadi kapital, dalam kenyataan kapital produktif seperti didefinisikan dalam Bagian Pertama. Di sini perbedaan antara alat-alat kerja dan obyek kerja yang didasarkan pada sifat proses kerja itu sendiri dicerminkan di dalam bentuk baru dari perbedaan antara kapital tetap dan kapital yang beredar. Hanya dengan cara ini sebuah benda yang berfungsi sebagai alat-kerja menjadi kapital tetap. Jika sifat-sifat materialnya juga memungkinkannya untuk berfungsi bagi fungsi-fungsi lain dari fungsi alat-alat kerja, maka apakah ia itu kapital tetap atau bukan, bergantung pada berbagai fungsi ini. Ternak sebagai binatang penghela adalah kapital tetang manakala digemukkan untuk pejagalan mereka adalah bahan mentah yang pada akhirnya beralih ke dalam sirkulasi sebagai suatu produk, dan dengan demikian bukan kapital tetap melainkan adalah kapital yang beredar. Sekedar lamanya waktu yang untuknya suatu alat produksi dipancangkan di dalam proses-proses produksi yang berulang-ulang yang sifatnya berhubungan dan bersinambungan, dan karena itu merupakan suatu periode produksi -yaitu seluruh waktu produksi yang diperlukan untuk menyelesaikan produk itu sudah melibatkan suatu persekot lebih lama atau lebih singkat bagi si kapitalis, tepat seperti dalam hal dengan kapital tetap tetapi ini saja tidak menjadikan kapitalnya itu kapital tetap. Benih, misalnya, bukan kapital tetap, melainkan sekedar bahan mentah yang dipancangkan dalam proses produksi untuk kurang-lebih setahun. Semua kapital yang berfungsi sebagai kapital produktif terpancang di dalam proses produksi, dan demikian pula semua unsur kapital produktif itu, apa pun bentuk material mereka, fungsi mereka, atau cara sirkulasi nilai mereka. Apakah mereka dipancangkan dengan cara ini untuk waktu yang lebih lama atau lebih singkat, menurut jenis proses produksi atau efek kegunaan yang diniatkan, bukan yang menjadikan perbedaan antara kapital tetap dan kapital yang beredar. Sejumlah alat-alat kerja itu, termasuk kondisi umum kerja, terpancang di tempat mereka begitu mereka memasuki proses produksi sebagai alat-alat kerja dan disiapkan untuk fungsi produktifnya: mesin-mesin misalnya. Lain lain alat kerja, namun, sejak dari awal diproduksi dalam bentuk statik ini, terikat di tempat itu, seperti perbaikan perbaikan tanah, gedung-gedung pabrik, tungku-tungku tinggi, kanal anal, jalan-jalan kereta api, dsb terus menerus keterkaitan alat-alat kerja dengan proses produksi yang bagus berfungsinya di sini secara serempak dikondisikan oleh ora kotistasanny's secara indrawi. Di lain pihak, suatu alat kerja dapat terus menerus bisnis tempat materialnya, yaitu berpindah, dan namun begitu terus terlibat dalam seluruh proses produksi, seperti dengan sebuah lokomotif, sebuah kapal ternak penghela, dsb. Imobilitas tidak memberikan kepadanya itu baiknya tetap dalam kasus yang satu, demikian pula mobilitas menyingkirkan sifat ini dalam kasus yang lain. Tetapi situasi bahwa ada alat-alat kerja telah terpancang di lokasi, dengan akar-akarnya di dalam tanah, memberikan bagian kapital tetap ini suatu peranan khusus di dalam ekonomi suatu bangsa. Mereka tidak dapat dikirim ke luar negeri atau beredar sebagai komoditi di pasar dunia. Sangat mungkin bagi hak-hak pemilikan atas kapital tetap ini untuk berubah, mereka dapat dibeli dan dijual, dan dalam hubungan ini beredar secara ideal. Hak-hak pemilikan ini bahkan dapat beredar di pasar-pasar asing, dalam bentuk saham-saham, misalnya. Tetapi suatu perubahan pada orang-orang yang merupakan para pemilik jenis kapital tetap ini tidak mengubah hubungan di antara bagian kekayaan yang statis dan secara material tetap dari kekayaan suatu negeri dan bagiannya yang dapat berpindah-pindah. Keistimewaan sirkulasi kapital tetap menimbulkan suatu omset yang istimewa. Bagian nilai yang hilang dalam bentuk alaminya karena keancan beredar sebagai suatu bagian nilai dari produk itu. Melalui situasinya produk itu ditransformasi dari suatu komoditi menjadi uang, dan demikian pula bagian dari nilai alat-alat kerja yang diedarkan oleh produk itu; nilainya menetes dari proses sirkulasi sebagai yang dalam perbandingan yang sama bahwa alat kerja ini berhenti menjadi suatu pembawa nilai di dalam proses produksi. Dengan demikian nilainya memperolch suatu keberadaan rangkap sebagian darinya tetap terikat pada bentuk kegunaannya atau bentuk alami, bagian proses produksi, sedangkan suatu bagian lain berpisah dari bentuk ini sebagai uang. Dalam proses fungsinya, bagian dari nilai alat kerja yang berada di dalam bentuk alamiah secara terus menerus merosot, sedangkan bagian dari nilainya yang diubah menjadi bentuk uang terus-menerus meningkat, hingga alat-alat kerja pada akhirnya habis waktunya dan keseluruhan nilainya telah berpisah dari tubuhnya yang mati dan telah ditransformasi menjadi uang. Di sini kita melihat keistimewaan yang diperagakan oleh unsur dari kapital produktif ini di dalam omsetnya Transformasi nilainya menjadi uang membarengi, langkah demi langka, transmutasi menjadi uang dari komoditi yang mengandung nilainya. Teras ditransformasinya kembali dari bentuk uang menjadi bentuk-begmaan alle terpisah dari transformasi komoditi itu kembali menjadi unsur-unsur tang sebelumnya dari produksi, dan lebih ditentukan oleh periode reproduksinya sendiri, yaitu menjelang waktu yang untuknya alat-alat itu berfungsi hingga ia harus digantikan oleh barang lain dari jenis yang sama, Jika sebuah mesin dengan suatu nilai sebesar $10,000, misalnya bertahan selama sepuluh tahun, maka waktu omset nilai yang aslinya dikeluarkan di muka adalah sepuluh tahun. Hingga waktu ini berlalu, Ia tidak perlu diperbarui, melainkan terus berfungsi dalam bentuknya yang alami. Sementara itu, nilainya beredar sedikit demi sedikit sebagai suatu bagian dan nilai komoditi yang secara tetap ia berfungsi memproduksinya, dan dengan demikian secara berangsur-angsur mengubahnya menjadi uang, hingga pada akhirnya, pada akhir sepuluh tahun itu, ia telah sepenuhnya ditransformasi menjadi uang dan dari uang ditransformasi kembali menjadi sebuah mesin. yaitu telah menyelesaikan omsetnya. Hingga tiba waktu reproduksi ini, nilainya telah berakumulasi secara berangsur-angsur, dalam instansi pertama dalam suatu dana uang cadangan. Unsur-unsur yang tersisa dari kapital produktif terdiri sebagian atau unsur-unsur kapital konstan yang berada di dalam alat-alat bantu dan bahan-bahan mentah dan sebagian terdiri atas kapital variabel, yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Dalam menganalisis proses-proses kerja dan valorisasi (Buku I. Bab 7). Kita telah menunjukkan bagaimana berbagai komponen ini berperilaku berbeda sekali di dalam pembentukan produk-produk dan nilai. Nilai dari bagian kapital konstan yang terdiri atas alat-alat bantu dan bahan-bahan mentah, tepat seperti nilai dari bagian yang terdiri atas alat-alat kerja, muncul kembali dalam nilai produk itu sekedar sebagai nilai yang dipindahkan, sedangkan tenaga-kerja, melalui proses kerja, menambahkan pada produk itu suatu kesetaraan nilainya atau sesungguhnya mereproduksi nilainya. Selanjutnya, satu bagian dari bahan bantu-batu-bara untuk pemanasan, gas untuk penerangan, dsb. dikonsumsi dalam proses kerja tanpa secara fisik memasuki produk itu, sedangkan suatu bagian lain memasuki produk itu secara fisik dan merupakan bahan dari substansiya Namun, semua perbedaan ini tidak relevan sejauh yang bersangkutan dengan sirkulasi dan karena itu yang bersangkutan dengan cara omset itu. Sejauh bahan-bahan bantu dan mentah itu seluruhnya dikonsumsi dalam pembentuk produk mereka, mereka memindahkan seluruh nilai mereka pada produk itu Nilai ini dengan demikian sepenuhnya disirkulasikan melalui produk itu, ditransformasi menjadi uang dari uang kembali menjadi unsur-unsur produksi dari komoditi itu, Omsetnya tidak diinterupsi, seperti dari kapital tetap itu, melainkan terus-menerus melalui seluruh sirkuit dari bentuk bentuknya, sehingga unsur-unsur dari kapital produktif ini selalu diperbarui setimpal. Sejauh yang berkaitan dengan kapital variabel, yaitu bagian komponen dari kapital produktif yang dikeluarkan untuk tenaga-kerja, tenaga kerja ini dibeli untuk suatu jangka waktu tertentu. Begitu si kapitalis membelinya dan memasukkannya ke dalam proses produksi, ia merupakan suatu komponen dari kapitalnya, dan dalam kenyataan justru merupakan komponen variabelnya. Ia berfungsi sehari-hari untuk suatu jangka waktu tertentu di mana ia tidak hanya menambahkan seluruh nilai sehari-harinya pada produk, melainkan juga suatu nilai-lebih tambahan, yang pada instansi pertama akan kita abaikan. Manakala tenaga-kerja telah dibeli untuk satu minggu, misalnya, dan berfungsi untuk waktu ini, maka pembelian harus selalu diulang pada selang-selang lazimnya. Kesetaraan nilainya, yang ditambahkan tenaga-kerja pada produk selama fungsinya, dan yang ditransformasi menjadi uang dengan beredarnya produk itu, harus selalu ditransformasi kembali dari uang menjadi tenaga-kerja, atau selalu menggambarkan keseluruhan sirkuit dari bentuk-bentuknya, yaitu berbalik, jika siklus produksi yang berkesinambungan tidak boleh diinterupsi bagian nilai kapital produktif yang telah dikeluarkan di muka untuk tenaga-kerja dengan demikian sepenuhnya beralih pada produk itu (kita masih mengabaikan nilai-lebih), menggambarkan bersama-sama dengannya kedua metamorfosis yang berkenaan dengan lingkungan sirkulasi, dan secara permanen tetap dimasukkan di dalam proses produksi melalui pembaruan terus-menerus ini. Tidak peduli betapa pun berbedanya tenaga-kerjabertindak dalam hubungan dengan pembentukan-nilai dari komponen-komponen kapital konstan yang tidak merupakan kapital tetap, cara omset nilainya adalah sesuatu yang sama baginya dengan yang tersebut terakhir, berbeda dengan kapital tetap. Karena sifat yang sama dalam omset mereka ini, komponen-komponen dari kapital produktif ini-bagian-bagian nilai yang dikeluarkan untuk tenaga-kerja dan untuk alat-alat produksi yang tidak merupakan kapital tetap-menghadapi kapital tetap sebagai kapital yang beredar atau kapital yang cair. Kita telah mengetahui sebelumnya bagaimana uang yang dibayar si Kapitalis pada pekerja untuk penggunaan tenaga-kerjanya di dalam Kenyataan hanya bentuk kesetaraan umum dari kebutuhan hidup yang diperlukan pekerja. Dalam hubungan ini, kapital variabel secara materi Terdiri atas kebutuhan hidup. Namun di sini, dalam membahas omset itu, kita berurusan dengan bentuk itu. Yang dibeli si kapitalis bukan kebutuhan hidup si pekerja, tetapi tenaga-kerjanya yang sesungguhnya. Bukan kebutuhan hidup pekerja yang merupakan bagian variabel dari kapital si kapitalis melainkan tenaga-kerjanya yang aktif. Yang dikonsumsi si kapitalis secara produktif di dalam proses kerja adalah tenaga kerja dan bukan kebutuhan hidup si pekerja. Adalah pekerja itu sendiri yang mengubah uang yang ia terima untuk tenaga-kerjanya menjadi kebutuhan hidup, untuk mentransformasinya kembali menjadi tenaga-kerja dan mempertahankan hidupnya, tepat sebagai si kapitalis, misalnya, mengubah sebagian dari nilai lebih komoditi yang ia jual untuk uang menjadi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri, sekali pun tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa pembeli dari komoditi itu (dari si kapitalis), oleh karena itu, membayar padanya (pada si kapitalis) dalam bentuk) kebutuhan hidup. Bahkan jika si pekerja dibayar sebagian upahnya dalam kebutuhan hidup, in natura, hal ini dewasa ini merupakan suatu transaksi kedua. la menjual tenaga-kerjanya untuk suatu harga tertentu, dan adalah ketika itu disetujui bahwa ia harus menerima sebagian dari harga ini dalam kebutuhan hidup. Ini hanya mengubah bentuk pembayaran itu, ia tidak mengubah kenyataan bahwa yang sesungguhnya ia jual adalah tenaga-kerja. Transaksi kedua ini tidak lagi di antara pekerja dan kapitalis, melainkan antara pekerja sebagai pembeli komoditi dan si kapitalis sebagai penjual komoditi itu; sedang dalam transaksi pertama adalah si pekerja yang menjadi penjual dari suatu komoditi (tenaga-kerjanya sendiri), dan si kapitalis adalah pembelinya. Adalah justru seakan-akan si kapitalis telah mendapatkan komoditinya digantikan dengan sebuah komoditi lain, misalnya seakan-akan ia menggantikan mesin yang ia jual pada suatu bengkel besi dengan besi. Dengan demikian bukan kebutuhan hidup si pekerja yang mendapatkan sifat sebagai kapital cair berbeda dengan kapital tetap. Dan juga bukan tenaga-kerjanya, melainkan lebih bagian dari nilai kapital produktif yang dikeluarkan untuk itu, yang mempunyai sifat ini di dalam omset bersama dengan beberapa komponen bagian kapital konstan, dan berbeda dengan bagian-bagian lainnya. Nilai dari kapital cair dalam tenaga-kerja maupun alat-alat produksi hanya dikeluarkan di muka untuk waktu yang diperlukannya untuk memproduksi produk itu, sesuai dengan skala produksi yang ditentukan volume kapital tetap itu. Nilai itu dalam keseluruhannya masuk ke dalam produk itu, dan dengan demikian kembali lagi secara sepenuhnya sirkulasi dengan penjualan produk itu dan dapat dipersekotkan kembali. Tenaga-kerja dan alat-alat produksi yang di dalamnya komponen cair dari kapital itu berada ditarik dari lingkungan sirkulasi dalam kuantitas yang diperlukan bagi pembentukan dan penjualan produk jadi itu, tetapi mereka harus selalu diganti dan diperbarui oleh pembelian-pembelian bani, oleh tansformasi dari bentuk uang kembali menjadi unsur-unsur produksi. Mereka itu ditarik dari pasar setiap kali dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil dari unsur-unsur kapital tetap, tetapi mereka harus ditarik lagi secara lebih sering lagi, dan persekot kapital yang dikeluarkan untuk mereka diulangi pada selang-selang yang lebih singkat. Ulangan teratur ini diperantarai oleh pengubahan produk secara teratur, yang mengedarkan keseluruhan nilai mereka. Tidak saya nilai mereka yang secara bersinambungan menggambarkan seluruh sirkuit metamorfosis itu, tetapi juga bentuk material mereka; mereka selalu ditransformasi kembali dari komoditi menjadi unsur-unsur produksi komoditi itu. Bersama dengan nilainya sendiri, tenaga-kerja selalu menambahkan pada produk nilai-lebih, yaitu perwujudan kerja yang tidak dibayar. Nilai-lebih ini lalu tepat sama tetapnya diedarkan oleh produk jadi dan ditransformasi menjadi uang seperti juga unsur-unsur nilainya yang lain. Namun di sini, di mana yang menjadi urusan kita pada instansi pertama adalah omset dari nilai kapital, dan bukan dari nilai-lebih yang dikembalikan bersama dengannya, Kita akan mengabaikan yang tersebut belakangan untuk sementara ini. Argumen kita sejauh ini menghasilkan kesimpulan-kesimpulan berikut.
(1) Sifat-sifat formal dari kapital tetap dan kapital cair hanya lahir dari berbagai omset dari nilai kapital atau kapital produktif yang berfungsi di dalam proses produksi. Perbedaan dalam omset ini timbul untuk bagiannya dari cara-cara yang berbeda-beda yang dengannya berbagai komponen dari kapital produktif mengalihkan nilai mereka pada produk itu, sekali pun tidak dari bagian mereka yang berbeda-beda di dalam produksi nilai produk itu atau dari sifat perilaku mereka di dalam proses valorisasi. Cara-cara yang berbeda-beda yang dengannya nilai diserahkan pada produk, dan karena itu juga cara-cara yang berbeda-beda yang dengannya nilai ini diedarkan oleh produk dan digantikan dalam bentuknya yang asli alami sebagai suatu akibat dari metamorfosis-metamorfosisnya, akhirnya lahir dari berbagai bentuk Material yang di dalamnya kapital produktif itu berada, satu bagian darinya Dikonsumsi keseluruhannya di dalam proses pembentukan produk tertentu Sedangkan sebagian lainnya dihabiskan secara berangsur-angsur. Dengan Demikian hanya kapital produktif yang dapat dibagi habis menjadi kapital Tetap dan kapital cair. Antitesis ini tidak ada bagi kedua cara keberadaan hanya dari kapital industri, tiada bagi kapital komoditi maupun bagi kapital uang juga tidak sebagai suatu antitesis antara keduanya ini dan kapital produktif. la hanya berada untuk kapital produktif dan hanya di dalam Tidak peduli berapa banyak kapital uang, dan kapital komoditi berfungsi sebagai kapital, dan betapa cairnya mereka beredar, mereka dapat menjadi kapital cair secara berbeda dengan kapital tetap hanya apabila mereka telah ditransformasi menjadi komponen - komponen cair dari kapital produktif. Tetapi karena kedua bentuk kapital ini mendam lingkungan sirkulasi, para ahli ekonomi telah disesatkan bahkan sejak Adam Smith, seperti akan kita lihat, hingga terapiongkan merica menjadi satu dengan bagian cair kapital produktif di bawah judul kapital yang beredar Mereka jelas merupakan kapital sirkulasi yang berbeda dengan kapital produktif tetapi mereka bukan kapital yang beredar yang berbeda dengan ragial tetap.
(2) Omset komponen tetap dari kapital, dan dengan demikian juga waktu omset yang diperlukan olehnya, meliputi sejumlah omset dari komponen-komponen kapital cair. Dalam waktu yang sama yang diperlukannya untuk kapital tetap berbalik satu kali, kapital cair berbalik beberapa kali Komponen yang satu dari nilai kapital productif menerima dat formular kapital tetapi hanya sejauh alat-alat produksi yang di dalamnya berada tidakak dipakai habis dalam ruang waktu yang diperlukan memproduksi produk itu dan mengeluarkannya dari proses products suatu komoditi. Sebagian dari nilainya harus tetap terlat di dalam bentuk kegunaannya yang lama dan berubah, sedangkan suatu bagian diedarkan oleh produk jadi itu, namun di dalam peredaranya, produk itu pada waktu bersamaan mengedarkan total nilai dari komponen-komponen kapital cair itu.
(3) Bagian dari nilai kapital produktif yang dikeluarkan tetap dikeluarkan di muka sekaligus dalam keseluruhannya, untuk periode berfungsinya bagian dari alat-alat produksi itu yang darinya kapital tetap itu terdiri. Si kapitalis dengan demikian melemparkan nilai ini kedalam lingkungan sirkulasi sekaligus, tetapi ia ditarik kembali dari sirkulasi hanya secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit, dengan bagian-bagian nilai yang ditambahkan oleh kapital tetap sedikit pada komoditi itu. Alat-alat produksi itu sendiri, namun, di mana saba dari kapital produktif itu dipancangkan, ditarik dari sirkulasi secara sekaligus, untuk dimasukkan ke dalam proses produksi untuk seluruh periode selama mereka berfungsi, sekali pun mereka tidak perlu selama seluruh waktu ini digantikan oleh barang-barang baru dari jenis yang yaitu direproduksi. Mereka terus menyumbang untuk waktu yang lama atau lebih singkat pada pembentukan komoditi yang dilemparkan ke dalam sirkulasi, tanpa menarik unsur-unsur dari pembaruan mereka kembali dari sirkulasi. Selama waktu ini, karena itu, mereka tidak memerlukan untuk bagian mereka sesuatu persekot baru dari pihak si kapitalis. Akhirnya, selagi kehidupan efektif dari alat-alat produksi yang di dalamnya ia berada berlanjut, nilai kapital yang dikeluarkan sebagai kapital tetap tidak melalui sirkuit dari bentuk-bentuknya secara material melainkan hanya di dalam nilainya, dan ini hanya secara parsial dan secara berangsur-angsur. Yaitu, satu bagian dari nilainya secara bersinambungan diedarkan dan ditransformasi menjadi uang sebagai satu bagian dari nilai komoditi, tanpa ditransformasi kembali dari uang menjadi bentuk alaminya yang asli. Transformasi dari uang ini kembali menjadi bentuk alami dari perkakas produksi hanya terjadi pada akhir periode berfungsinya yang tersebut terakhir, manakala perkakas produksi telah sepenuhnya dipakai habis.
(4) Unsur-unsur kapital cair adalah sama permanennya ditetapkan di dalam proses produksi –jika ini harus bersinambungan-seperti unsur-unsur kapital tetap. Tetapi selagi unsur-unsur dari yang tersebut terdahulu yang terpancang dengan cara ini secara tetap diperbarui secara setimpal (alat-alat produksi dengan barang-barang sejenis; tenaga-kerja dengan pembelian-pembelian yang terus berulang), unsur-unsur kapital tetap itu sendiri tidak diperbarui selama mereka itu bertahan, demikian pula pembelian mereka tidak harus diulang. Bahan-bahan mentah dan batu selalu hadir di dalam proses produksi, tetapi selalu terdapat barang-barang baru sejenis, yang lama telah dikonsumsi di dalam pembentukan produk jadi. Tetapi sama tetapnya terdapat tenaga-kerja di dalam proses produksi itu, namun hanya dalam gabungan dengan suatu ulangan terus-menerus pembeliannya, dan seringkali dengan suatu perubahan orangnya. Namun gedung-gedung, mesin-mesin, dsb. yang sama itu, berlanjut berfungsi dalam proses-proses produksi yang sama berulang-kali sementara kapital cair berbalik secara berulang-ulang.
KESIMPULAN
Risiko dalam perdagangan Komoditas, selain dari gagal janji, disebabkan oleh fluktuasi harga. Harga sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar Komoditas. Permintaan ditentukan oleh pertambahan penduduk, pertambahan penggunaan, penggunaan baru dan karena substitusi. Penawaran berubah karena pertambahan kapasitas produksi (luas lahan yang ditanam atau pabrik baru yang dibangun), musim, cuaca baik atau buruk, larangan atau insentip pemerintah, bencana alam maupun perang atau perdamaian. Jadi banyak sekali faktor yang tidak bisa diramalkan. Hal inilah yang mendorong timbulnya kebutuhan akan lindung nilai. Kebutuhan akan lindung nilai dipenuhi dengan pembuatan kontrak di LUAR mau di DALAM Bursa. Mula-mula kebutuhan akan lindung nilai ini hanya dirasakan dalam perdagangan Komoditas pertanian, tetapi makin lama kebutuhan itu dirasakan untuk semua macam Komoditas, termasuk Komoditas keuangan, cuaca, ekonomi, perbankan dlsbnya. Untuk semua itu dibuatkan kontrak. Beberapa dari kontrak itu diperdagangkan di bursa yang terlanjur dinamakan Bursa Komoditas, meski sebenarnya dinamakan Bursa Kontrak. Perdagangan kontrak Komoditas dilakukan dibursa (kontrak) Komoditas di berbagai negara.
DAFTAR PUSTAKA
Lenin, Vladimir. 1919. Negara dan revolusi. Petrograd: Communist.
Lenin, Vladimir. 1908. Materialisme dan empiriokritisme. Petrograd: Communist
Marx, Karl, dkk. 1848. Manifesto communist. Jerman. Hasta Mitra - Ultimus & I stitue for Global Justice.
Marx, Karl, dkk. 1867. Das Kapital: jilid pertama. Jerman. Hasta Mitra – Ultimus & Institute for Global Justice.
Marx, Karl, dkk. 2006. Das Kapital: buku kedua. Jerman. Hasta Mitra – Ultimus & Institute for Global Justice.
Komentar
Posting Komentar